MAKALAH
PERAN
INDONESIA DALAM PERANG DINGIN
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 3
YULANDA
ANISA MARSELA
NATASYA
ANGGARA PRATAMA
SYAHPUTRA REZA RIANSYAH
JAKA
XII
IPS 2
SMA
NEGERI 2 SUNGAI KAKAP
DESA
JERUJU BESAR
KECAMATAN
SUNGAI KAKAP
TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur, memohon pertolongan dan
ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari keburukan diri dan
syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan. Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tak seorang pun dapat menyesatkannya
dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya maka tak seorang pun dapat member petunjuk
kepadanya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam,
keluarga, sahabat, juga pada orang-orang yang senantiasa mengikuti
sunnah-sunnahnya.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya Alhamdulillah
makalah yang berjudul PERAN INDONESIA DALAM PERANG DINGIN ini dapat
diselesaikan dengan baik. Banyak sekali kekurangan kami sebagai
penyusun makalah ini, baik menyangkut isi atau yang lainnya. Mudah-mudahan
semua itu dapat menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas
makalah ini di masa yang akan datang.
Jeruju Besar 01 – 10 – 2018
Penyusun
DAFATR ISI
COVER---------------------------------------------------------------------------------
KATA
PENGANTAR---------------------------------------------------------------
i
DAFTAR
ISI--------------------------------------------------------------------------ii
BAB
I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------
1
A. LATAR
BELAKANG-----------------------------------------------------
1
B. RUMUSAN
MASALAH-------------------------------------------------
1
C. TUJUAN--------------------------------------------------------------------
1
D. MANFAAT------------------------------------------------------------------
1
BAB
II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------
2
A. SEJARAH
PERANG DINGIN-------------------------------------------
2
B. DAMPAK
PERANG DINGIN---------------------------------------------3
C. PERAN
AKTIF INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN--
8
BAB
III PENUTUP-----------------------------------------------------------------
12
A. KESIMPULAN-------------------------------------------------------------
12
B. SARAN---------------------------------------------------------------------
12
DAFTAR
PUSTAKA--------------------------------------------------------------
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perang
dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi
antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang
tersebut terjadi antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan
Uni Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah
perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan yang
justru menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Pertentangan demi
pertentangan yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan.
Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi,
politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan,
persenjataan, dan lain-lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir
dengan nuklir namun nyatanya tidak terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri
diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman asal Amerika Serikat pada
tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara dua negara adidaya
tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi konflik terbuka
antara kedua negara yang bertikai.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian dari
perang dingin ?
2.
Apa dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi dunia?
3.
Bagaimana bentuk peran aktif indonesia pada masa
perang dingin ?
C. Tujuan
1.
Menjelaskan pengertian dari perang dingin
2.
Menjelaskan dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi
dunia
3.
Mengetahui bagaimana bentuk peran aktif indonesia pada
masa perang dingin
D. Manfaat
Adapun
manfaat penulisnya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta memperluas
wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH PERANG DINGIN
Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa
Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi suatu
periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang
dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya, dengan Dunia Komunis, yang
dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya. Peristiwa ini
dimulai setelah keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman Nazi di Perang
Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai dua
negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang
besar. Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang
didudukinya, membentuk Blok Timur. Proses pemulihan pasca-perang di Eropa Barat
difasilitasi oleh program Rencana Marshall Amerika Serikat, dan untuk
menandinginya, Uni Soviet kemudian juga membentuk COMECON bersama sekutu
Timurnya. Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949,
sedangkan Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955. Beberapa
negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan
yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok
Peristiwa ini dinamakan Perang Dingin karena kedua
belah pihak tidak pernah terlibat dalam aksi militer secara langsung, namun
masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat menyebabkan kehancuran
besar. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya
memicu konflik militer regional seperti Blokade Berlin (1948–1949), Perang
Korea (1950–1953), Krisis Suez (1956), Krisis Berlin 1961, Krisis Rudal Kuba
(1962), Perang Vietnam (1959–1975), Perang Yom Kippur (1973), Perang Afganistan
(1979–1989), dan penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Soviet (1983).
Alih-alih terlibat dalam konflik secara langsung, kedua belah pihak
berkompetisi melalui koalisi militer, penyebaran ideologi dan pengaruh,
memberikan bantuan kepada negara klien, spionase, kampanye propaganda secara
besar-besaran, perlombaan nuklir, menarik negara-negara netral, bersaing di
ajang olahraga internasional, dan kompetisi teknologi seperti Perlombaan
Angkasa. AS dan Uni Soviet juga bersaing dalam berbagai perang proksi; di
Amerika Latin dan Asia Tenggara, Uni Soviet membantu revolusi komunis yang
ditentang oleh beberapa negara-negara Barat, Amerika Serikat berusaha untuk
mencegahnya melalui pengiriman tentara dan peperangan. Dalam rangka
meminimalkan risiko perang nuklir, kedua belah pihak sepakat melakukan pendekatan
détente pada tahun 1970-an untuk meredakan ketegangan politik.
Pada tahun 1980-an, Amerika Serikat kembali
meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi terhadap Uni Soviet di
saat negara komunis itu sedang menderita stagnasi perekonomian. Pada pertengahan
1980-an, Presiden Soviet yang baru, Mikhail Gorbachev, memperkenalkan kebijakan
reformasi liberalisasi perestroika ("rekonstruksi, reorganisasi",
1987) dan glasnost ("keterbukaan", ca. 1985). Kebijakan ini
menyebabkan Soviet dan negara-negara satelitnya dilanda oleh gelombang revolusi
damai yang berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan pada
akhirnya menyisakan Amerika Serikat sebagai satu-satunya kekuatan militer yang
dominan di dunia. Perang Dingin dan berbagai peristiwa yang menyertainya telah
menimbulkan dampak besar terhadap dunia dan sering disebutkan dalam budaya
populer, khususnya dalam media yang menampilkan tema spionase dan ancaman
perang nuklir.
B. DAMPAK
DARI PERANG DINGIN
a. Dampak
perang dingin bagi dunia
a) Dampak
positif:
I.
Bidang Ekonomi
Dalam
bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini
ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power,
maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling
berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara
menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya
masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun
siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati
untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga
akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat
itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara
yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah
globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh
yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata
uang mereka menjadi euro.
II.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara-
negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya.
Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu
persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap
negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
Karena adanya rasa iri di antara negara-
negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya.
Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu
persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap
negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
III.
Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya
isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya
undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian
HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi
dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
IV.
Luar angkasa
Perang
dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang
kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu
bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa
saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang
paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena
untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk
meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa
sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas
dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang
dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu
pendidikan keruangangkasaan kita.
V.
Teknologi
Pada
masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer
mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan
dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh
disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di
negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional
pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional
untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan
produksi barang dengan skala yang besar.
b) Dampak
Negatif
Perang
Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin
berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih
dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman
menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh
Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap
bidang :
I.
Bidang Militer
Dengan
adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka
masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan
perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu
memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya
di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika
tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini
adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian
bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan
terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik
kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
II. Bidang
Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita
lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman
Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah
terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur
yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman
barat dan Komunis yang dianut jerman timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman
barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh
sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman
barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni
Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke
Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun
sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu.
Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki
orang-orang yang masih berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat
dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.
b. Dampak
Perang Dingin bagi Indonesia
I. Sistem
politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa
Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
II. Pada
masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.
C.
BENTUK PERAN AKTIF INDONESIA PADA MASA
PERANG DINGIN
Untuk
melaksankan kebijjakan polotik luar negeri indonesia pada masa perang dingin.
MPR telah menggariskan prinsip-prinsip kebijakan politik luar negeri
indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Pelaksanaan
politik luar nnegeri bebas aktif ditunjukan kepada kepentingan nasional,
terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang
2. Meneruskan
usaha pemantapan stabilitas dan kerja sama diwilayah asia tenggara dan pasifik
dalam lingkungan ASEAN dalam rangka mempertinggi tingkat ketahanan nasional
untuk mencapai ketahanan regional.
3. Meningkatkan
peranan indonesia di dunia internasional dalam rangka membina persahabatan dan
kerja sama yang saling menguntungkan antara bangsa-bangsa
4. Memperkokoh
kesetiakawanan, persatuan, dan kerja sama ekonomi di antra negar-negara yang
sedang membangun lainnya untuk mencapai terwujudnya tata ekonomi dunia baru
5. Meningkatkann
dunia demi kesejahteraan umat manusia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan
nasional
Politik luar negeri indonesia setelah
kemerdekaan di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu perjuangan diplomasi di forum
internasional untuk menjamin pernyerahan kedaulatan dari tangan belanda dan
strategi perjuangan bersenjata yang digunakan untuk mengusir kekuatan mileter
belanda dari indonesia. Selanjutnya, dua faktor tersebut tetap memperngaruhi
politik luar negeri indonesia sejak zaman demokrasi liberal hingga masa
demokrasi pemimpin. Pada masa demokrasi leberal, politik luar negeri indonesia
didominisi oleh penggunaan strategi diplomasi, sedangkan pada masa demokrasi
terpimpin politik luar negeri indonesia didominasi oleh penggunaan strategi
perjuangan bersenjata didukung oleh strategi diplomasi di forum internasional .
pada masa orde baru dan masa reformasi
politik luar negeri indonesia kembali menggunakan strategi politik diplomasi.
Orientasi politik luar negeri indonesia yang bebas dan aktif tersebut mengalami
pasang surut pada masa perang dingin.
Pada masa revolusi kemerdekaan dan
demokrasi leberal politik luar negeri indonesia lebih condong ke barat. Pada
zaman demokrasi terpimpin politik luat negeri indonesia lebih condong ke
negara-negara blok timur. Pada awal Orde baru politik luar negeri indonesia lebih
condong pada negara barat. Hal itu di sebabkan indonesia membutuhkan bantuan
dari negara-negara barat untuk melaksankan pembangunan di indonesia .
selanjutnya, setelah peristiwa G 30 S/ PKI indonesia berusaha menjalin hubungan
bilateral dan multilateral dengan semua negara di dunia berdasarkan prinsip
kerjasama yang saling menguntungkan dan salang menghormati. Selain menjalin
hubungan bilateral dengan semua negara
di dunia, indonesia juga aktif berpatisipasi dalam hubungan multilateral dalam
badan kerja sama internasional dan
regional, seperti perseikatan bangsa-bangsa ( PBB ) , ASEAN, gerakann Non Blok,
OKI dan APEC. Pada masa perang dingin, penerapan politik luar negeri bebas
aktif dilakukan indonesia untuk menjaga perdamaian dunia. Usaha nyata untuk
ikut menjafa perdamaian dunia tersebut dilakukan indonesia dengan turut serta
mengirimkan kontingen pasukan perdamaian PBB. Indonesia telah mengirimkan
kontingen pasukan garuda untuk membantu menyelesaikan berbagai konflik yang
terhadi di timur tengah, asia dan afrika, antara lain sebagai berikut
a. Pengiriman
pasukan garuda I ke timur tengah pada tahun 1975 di bawah komando UNEF
b. Pengiriman
pasukan garuda II ke kongo, september 1961 di bawah UNOC
c. Pengiriman
pasukan garuda III ke karanga, kongo, desember 1963-agustus 1964 di bawah UNOC
d. Pengiriman
pasukan garuda IV ke vietnam selatan, januari 1973-agustus 1973 di bawah ICCS
e. Pengiriman
pasukan garuda V ke vietnam selatan , agustus 1973-april 1974 di bawah ICCS
f. Pengiriman
pasukan garuda VI ke timur tengah, desember 1973-september 1974 di bawah UNEF\
g. Pengiriman
pasukan garuda VII ke vietnam selatan , april 1974 di bawah ICCS
h. Pengiriman
pasukan garuda VIII ke timur tengah, september 1974-1979 di bawah UNEF
i.
Pengiriman pasukan garuda ke kamboja
pada tahun 1989
j.
Pengiriman pasukan garuda PBB ke lebanon
tahun 2007
Selain itu, pada masa perng dingin di
Indonesia juga aktif mengampanyekan program perlucutan senjata nuklir dan konvensional
untuk mengurangi ketegangan akibat persaingan negara adidaya pada masa perang
dingin . Indonesia beranggapan bahwa perlombaan persenjataan antarblok tersebut
telah membahayakan perdamaian dunia. Oleh karena itu , Indonesia menghimbau
kedua degara adidaya untuk berunding funa membahas pegurangan senjata nuklir
dan konnvensional untuk mengurangi ketegangan dunia. Himbauan Indonesia kepada
negara adidaya tersebut di kampanyekan Indonesia di forum-forum sedang umum
PBB. Untuk mendukung langkah perngurangan senjata tersebut, Indonesia juga
aktif dalam komisi perlucutan senjata PBB dan menandatangani persetujuan
pengurangan senjata nukllir dan percobaan senjata nuklir ( nuclear
proliferation treaty ) yang di selenggarakan PBB. Selain itu, untuk menciptakan
kestabilan dan perdamaian di kawasan ASEAN pada masa perang dingin, Indonesia
bersama-sama dengan negara ASEAN lainnya membentuk zona perdamaian,
kemerdekaan, dan netralitas ( zone of peaceful freedom and neutrality/ZOPFAN)
pada tahun 1972. Kesempatan ZOPFAN tersebut bertujuan untuk menjadikan kawasan
ASEAN sebagai kawasan yang netral di pertentangkan antarblok dan mencegah
terjadinya peluberan ( spill over ) konflik antarnegara adidaya pada masa
perang dingin.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan
bahwa Peristiwa ini dinamakan Perang
Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat dalam aksi militer secara
langsung, namun masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat
menyebabkan kehancuran besar dan berdampak pada seluruh dunia, baik dmpak
positif maupun dmpak negatif dari segala aspek, dan tindakan peran aktif
indonesia sangatlah bijak dalam mencegah terjadinya perang senjata.
B. Saran
Kita sebagai warga negara indonesia sebaikanya bisa
bercermin atas sejarah yang telah di lalui oleh perjuangan para pahlawan kita
saat masa perang dingin.