Selasa, 21 November 2017

RUANG LINGKUP PUBLIC RELATION



RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT
PUBLIC RELATIONS (RR) dalam pelaksanaanya memiliki ruang lingkup yang wajib diketahui oleh pada praktisi humas saat ini.Ruang lingkup humas diperlukan agar dalam menjalankan kewajiban nya sebagai humas, seorang humas menyadari kedudukannya serta apa saja yang menjadi wewenangnya. Karena tidak semua hal menjadi wewenang humas. Tapi ada pihak lain juga yang terlibat. Jangan sampai ada pihak yang merasa terlangkah seorang humas dalam menjalani ruang lingkup humas.
Untuk seorang Rp baik akademis maupun praktisi hendaknya memahami ruang lingkup humas. Ruang lingkup humas dapat dijadikan pedoman setiap kali ia merasa sudah muali keluar dari jalurnya. Agar bisa kembali pada jalur yang sudah ditentukan yang merupakan wilayah profesi seorang humas. Ruang lingkup humas meliputi hubungan internal dan hubungan eksternal.

Ruang lingkup humas internal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari suatu instansi atau perusahaan tertentu. Dalam hal ini , seorang humas menjadi PR untuk orang-orang dalam instansi atau perusahaan tersebut, tentunya sesuai dengan jabatan atau kedudukannya macam-macam. Hal ini di sesuaikan dengan sifat , jenis, atau karaktertistik dari organisasi itu sendiri.

Ruang lingkup eksternal adalah seorang humas dalam menjaga  hubungan baik dengan pihak luar. Hal ini untuk menciptakan bama baik yang sangat penting untuk perusahaan atau instansi.

DI BAWAH INI ADALAH CONTOH DARI RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
Lingkup Hubungan Masyarakat di India PR sebagai industri muncul di tahun 90an di India dan telah menjadi salah satu peluang karir paling kompetitif dan bermanfaat. Meskipun ada pertumbuhan, ada juga kurangnya profesional yang terampil, yang membuat karir menjadi kumpulan peluang bagi pendatang baru yang memiliki keahlian dan pengalaman yang bagus. Ada agen yang bermunculan di mana-mana, karena setiap organisasi, setiap klien yang memiliki profil publik perlu dipersiapkan dan dipamerkan dengan cara yang positif.

SELANJUTNYA CONTOH DARI LINGKUP INSTANSI PENDIDIKAN
Komponen-komponen pendidikan pada setiap lembaga pendidikan memiliki jalur aktivitas masing-masing guna mendukung eksistensi dan efektifitas proses pendidikan mencapai tujuan pendidikan yang ingin digapai. Bidang kurikulum mengatur segala hal yang berkenaan dengan kebijakan materi pelajaran, bidang kesiswaan menangani masalah kesiswaan secara universal, bidang sarana dan prasarana berkelut dalam hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan secara umum seperti alat peraga, gedung sekolah dan sebagainya.
Sama halnya dengan bidang humas pendidikan. Bidang tersebut juga memiliki skope tersendiri yang dikelola guna mencapai kesempurnaan proses pendidikan pada satuan pendidikan dan pendidikan secara universal lewat hubungannya dengan masyarakat dan lewat berbagai program yang direncanakannya seperti memberdayakan masyarakat sekitar dalam berbagai aspek kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan harapan proses pendidikan pada lembaga mendapat dukungan yang penuh dan positif dari khalayak masyarakat sehingga mencapai mutu pendidikan yang sempurna.
Salah satunya dari hal di muka adalah rekrutmen terhadap masyarakat sekitar yang memiliki skill ektrakurikuler sebagai tenaga pengajar praktek, pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pada satuan pendidikan, pemeransertaan masyarakat dalam kepanitiaan dalam suatu program satuan pendidikan serta juga hal yang sangat urgen pula adalah memberdayakan masyarakat lewat berbagai kegiatan seperti majlis-majlis ta’lim yang diadakan oleh lembaga pendidikan dan seterusnya sehingga hubungan antara lembaga dengan masyarakat benar-benar terasa kenyamanan dan keharmonisannya.
Ruang lingkup humas pendidikan pada sekolah meliputi beberapa hal berikut ini:
a.  Kelompok orang tua santri baik secara perorangan maupun kelompok dalam wadah komite sekolah atau majlis sekolah dengan tujuan utama menyadarkan orang tua akan pentingnya peran serta.
b. Kelompok masyarakat luas (umum) lewat berbagai kegiatan dengan tujuan menunjukkan kemajuan yang telah dicapai sekolah sehingga mendapatkan kesan positif atau dalam istilah lainnya sebagai proses promosi.
c.  Kelompok instansi (dunia usaha) lewat kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan tujuan mendapatkan umpan balik (feedback) terhadap relevansi program dengan kebutuhan dunia usaha, atau juga sebagai upaya guna meningkatkan akuntabilitas program sekolah.
Di samping itu, dalam konsep ruang lingkup humas pendidikan ada sebutan pelanggan yaitu pelanggan internal dan eksternal. Adapun pelanggan internal meliputi para guru, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi. Sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa (primer), orang tua, pemerintah, dan masyarakat (sekunder), dan pemakai/penerima lulusan (tersier).







KUTIPAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar