RUANG LINGKUP
HUBUNGAN MASYARAKAT
PUBLIC
RELATIONS (RR) dalam pelaksanaanya memiliki ruang lingkup yang wajib diketahui
oleh pada praktisi humas saat ini.Ruang lingkup humas diperlukan agar dalam
menjalankan kewajiban nya sebagai humas, seorang humas menyadari kedudukannya
serta apa saja yang menjadi wewenangnya. Karena tidak semua hal menjadi
wewenang humas. Tapi ada pihak lain juga yang terlibat. Jangan sampai ada pihak
yang merasa terlangkah seorang humas dalam menjalani ruang lingkup humas.
Untuk seorang
Rp baik akademis maupun praktisi hendaknya memahami ruang lingkup humas. Ruang lingkup
humas dapat dijadikan pedoman setiap kali ia merasa sudah muali keluar dari
jalurnya. Agar bisa kembali pada jalur yang sudah ditentukan yang merupakan
wilayah profesi seorang humas. Ruang lingkup humas meliputi hubungan internal
dan hubungan eksternal.
Ruang lingkup
humas internal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari suatu instansi
atau perusahaan tertentu. Dalam hal ini , seorang humas menjadi PR untuk
orang-orang dalam instansi atau perusahaan tersebut, tentunya sesuai dengan
jabatan atau kedudukannya macam-macam. Hal ini di sesuaikan dengan sifat ,
jenis, atau karaktertistik dari organisasi itu sendiri.
Ruang lingkup
eksternal adalah seorang humas dalam menjaga
hubungan baik dengan pihak luar. Hal ini untuk menciptakan bama baik
yang sangat penting untuk perusahaan atau instansi.
DI BAWAH INI
ADALAH CONTOH DARI RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
Lingkup
Hubungan Masyarakat di India PR sebagai industri muncul di tahun 90an di India
dan telah menjadi salah satu peluang karir paling kompetitif dan bermanfaat.
Meskipun ada pertumbuhan, ada juga kurangnya profesional yang terampil, yang
membuat karir menjadi kumpulan peluang bagi pendatang baru yang memiliki
keahlian dan pengalaman yang bagus. Ada agen yang bermunculan di mana-mana,
karena setiap organisasi, setiap klien yang memiliki profil publik perlu
dipersiapkan dan dipamerkan dengan cara yang positif.
SELANJUTNYA CONTOH DARI LINGKUP INSTANSI PENDIDIKAN
Komponen-komponen pendidikan pada setiap
lembaga pendidikan memiliki jalur aktivitas masing-masing guna mendukung
eksistensi dan efektifitas proses pendidikan mencapai tujuan pendidikan yang
ingin digapai. Bidang kurikulum mengatur segala hal yang berkenaan dengan
kebijakan materi pelajaran, bidang kesiswaan menangani masalah kesiswaan secara
universal, bidang sarana dan prasarana berkelut dalam hal yang berkaitan dengan
sarana dan prasarana pendidikan secara umum seperti alat peraga, gedung sekolah
dan sebagainya.
Sama halnya dengan bidang humas pendidikan.
Bidang tersebut juga memiliki skope tersendiri yang dikelola guna mencapai
kesempurnaan proses pendidikan pada satuan pendidikan dan pendidikan secara
universal lewat hubungannya dengan masyarakat dan lewat berbagai program yang
direncanakannya seperti memberdayakan masyarakat sekitar dalam berbagai aspek
kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan harapan proses
pendidikan pada lembaga mendapat dukungan yang penuh dan positif dari khalayak
masyarakat sehingga mencapai mutu pendidikan yang sempurna.
Salah satunya dari hal di muka adalah rekrutmen
terhadap masyarakat sekitar yang memiliki skill ektrakurikuler sebagai tenaga
pengajar praktek, pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan
pada satuan pendidikan, pemeransertaan masyarakat dalam kepanitiaan dalam suatu
program satuan pendidikan serta juga hal yang sangat urgen pula adalah
memberdayakan masyarakat lewat berbagai kegiatan seperti majlis-majlis ta’lim
yang diadakan oleh lembaga pendidikan dan seterusnya sehingga hubungan antara
lembaga dengan masyarakat benar-benar terasa kenyamanan dan keharmonisannya.
Ruang
lingkup humas pendidikan pada sekolah meliputi beberapa hal berikut ini:
a. Kelompok orang tua santri baik secara
perorangan maupun kelompok dalam wadah komite sekolah atau majlis sekolah
dengan tujuan utama menyadarkan orang tua akan pentingnya peran serta.
b. Kelompok
masyarakat luas (umum) lewat berbagai kegiatan dengan tujuan menunjukkan
kemajuan yang telah dicapai sekolah sehingga mendapatkan kesan positif atau
dalam istilah lainnya sebagai proses promosi.
c. Kelompok instansi (dunia usaha) lewat kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan tujuan mendapatkan umpan balik (feedback)
terhadap relevansi program dengan kebutuhan dunia usaha, atau juga sebagai
upaya guna meningkatkan akuntabilitas program sekolah.
Di samping itu, dalam konsep ruang lingkup
humas pendidikan ada sebutan pelanggan yaitu pelanggan internal dan eksternal.
Adapun pelanggan internal meliputi para guru, pustakawan, laboran, teknisi, dan
tenaga administrasi. Sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa (primer), orang
tua, pemerintah, dan masyarakat (sekunder), dan pemakai/penerima lulusan
(tersier).
KUTIPAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar